
sumber : Hj.Dini Nur, Jamaah An Namiroh 2018
Rindu
Kutitip rindu di batas malam
Sepertiganya Kusempurnakan
Tergurat lekat di dinding jiwa
Bahkan pagi hingga petang
Kucurahkan selalu dalam sujudku
Meski jawaban diam membisu
Tak dapatkah kuketuk pintuMU??
Agar rindu berujung temu
Kumau rebahkan diri di pangkuanMU
Agar tangis tak sekedar teman pilu
Biar nestapa jadi sirna
Serta perih menjadi tawa
Kusebut namaMu di tiap lima waktu
Senandung do’a serta harap takkan putus
Pudarkan bayang dimasa silam
Membias seulas wajah ceria hingga hilang melayang…
Kini semburat pagi
Menjelang tanpa ku peduli
Bias cahaya yang kutemui
Hangat surya tak kuizinkan lagi menyapaku
Kututup rapat tirai jendelaku
Biar hampa menjadi selimutku.
Rindu….
Pada waktunya kau mesti menunggangi ombak
menuju ketetapan kehendak
jauh di tengah samudera
yang menyimpan banyak asa
sekaligus ribuan binasa
di dalamnya
kau menghela perahu kecil bercadik
rangkanya terbuat dari tabik
kepada para tetua, doa dan Tuhan
meminta laut sehalus kaca
agar perjalanan tak perlu bersengketa
dengan gelombang
juga airmata
cukuplah derita menjadi bumbu
dari masa lalu
bukan ramuan yang mesti ditelan
di masa depanp